Pages

Rabu, 20 November 2013

Alat Dan Bahan PaperCraft



KERTAS
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAfrgOMFuh0qWVjaTU4gQLlu427t8bSMhFOc6ddxbcxnrjlEUHyWxK-IlkQyd62THoDffSuSOwhDfwAL2v5V42NbeHU-s-D7QRamZvBrcsbjlCTPUFjy339WDqvryfxp0MvRC4KqQ4HPk/s400/transfer-paper.jpgKertas adalah bahan utama papercraft. Jenis kertas apa yang bisa dan bagus dipakai untuk membuat papercraft? Sebenarnya tidak ada jenis kertas yang paling ideal untuk pembuatan papercraft. Beberapa karakter kertas yang biasanya dapat menjadi pertimbangan dalam memutuskan kertas mana yang akan dipakai adalah tekstur, kepadatan/jenis bahan, ketebalan dan kekakuan. Tekstur kertas menurut penulis ada 2, yaitu glossy dan non-glossy (doff). Glossy adalah permukaan yang mengkilap (memantulkan cahaya), sedangakan non-glossy adalah permukaan yang tidak memantulkan cahaya. Kepadatan dan jenis bahan kertas akan berpengaruh pada kasar / lembutnya permukaan kertas itu. Bahan yang halus dan kepadatan yang tinggi akan dapat menghasilkan kualitas gambar yang lebih tajam.
Ketebalan kertas umumnya dinyatakan dengan satuan gsm (gram per-square-meter = gram per meter persegi). Semakin tinggi angka gsm, makin tebal kertas tersebut. Tapi perlu diperhatikan bahwa ketebalan kertas tidak sama dengan kekakuan. Kertas dengan ketebalan yang tinggi (310gsm, misalnya) dari jenis ivory boleh jadi kalah kaku dibandingkan kertas tipis stardream 120gsm. Semakin kaku sebuah kertas, maka akan dapat menghasilkan sudut lipatan yang semakin tajam.
Sebagai bahan pertimbangan, kertas yang paling umum digunakan dalam papercraft memiliki ketebalan antara 100gsm sampai 230gsm. Semakin besar ukuran model, maka disarankan untuk menggunakan kertas yang lebih tebal. Kertas HVS adalah salah satu jenis kertas yang memiliki ketebalan berkisar 100gsm. Kertas buku gambar memiliki ketebalan sekitar 200gsm.

Pemilihan glossy /  non-glossy, bahan kertas dan kekakuan perlu disesuaikan dengan karakter model yang akan dibuat. Jika model yang dibuat lebih cocok menggunakan jenis yang tidak mengkilap, pilihlah jenis non-glossy. Kertas Photo adalah jenis kertas glossy, sedangkan kertas inkjet termasuk jenis non-glossy.

Adakalanya pembuat papercraft perlu mencetak pola di tempat pencetakan, misalnya di Printshop. Umumnya di tempat semacam ini kertas yang disediakan berkisar pada Art Paper 120gsm - 160gsm (glossy), Matte Paper 120gsm - 160gsm (non-glossy), dan Ivory 160gsm - 400gsm (semi-glossy=sedikit mengkilap).

Kertas jenis lain yang juga sering digunakan adalah kertas BC dan kertas manila (hampir mirip dengan kertas buku gambar), kertas Jasmine, Stardream, Majestic (berwarna metalik dan kaku).

Pilihlah sesuai kebutuhan, disesuaikan dengan ukuran dan tingkat kerumitan model papercraft yang akan dibuat.
PRINTER

Printer tentu saja fungsinya untuk mencetak pola papercraft. Untuk memperoleh hasil warna dan kontras seperti yang diinginkan, bisa dilakukan pengaturan / setting pada printer. Setting ini biasanya berbeda-beda karena sangat tergantung dari jenis printer, jenis tinta dan kertas yang dipakai. Sebagai saran, sebisa mungkin gunakan setting Print Quality: High, agar kualitas pencetakan lebih bagus. Untuk setting warna, sebaiknya coba dulu di kertas HVS sebelum print di kertas yang nantinya akan dipakai sebagai pola papercraft. Jika dirasa warna sudah cocok, barulah print di kertas yang akan dirakit.
ALAT POTONG
http://www.anythingleft-handed.co.uk/images/media/260_scissors_mlh.jpg



Alat potong yang banyak digunakan adalah gunting dan cutter. Ada sebuah alat potong yang sangat membantu untuk memotong pola-pola yang cukup rumit, yaitu cutterpen (gambar tengah). Dengan cutterpen, kita dapat memotong pola dengan sudut yang tajam atau melingkar dengan cukup nyaman. Ini karena mata cutterpen memiliki sudut yang cukup lancip (sekitar 30 derajat), ditambah juga dengan bentuk alat yang menyerupai pena sehingga pemotongan dapat lebih akurat.
Penggaris dapat digunakan untuk membantu pemotongan garis lurus dengan memakai cutter/cutterpen.

Namun demikian, bagaimanapun pemilihan alat potong akan tergantung juga dari kebiasaan pemakainya. Ada yang sudah sangat terbiasa dan nyaman dengan gunting, saat menggunakan cutterpen malah merasa kurang lincah.


Sebagai tambahan, saat memotong menggunakan cutter atau cutterpen, ada baiknya digunakan alas potong yang memadai. Cutting-mat seperti gambar di atas merupakan alas potong ideal. Cuttting-mat memiliki sifat kenyal, anti-selip, dan dapat menutup bekas sayatan secara otomatis (self-healing).
ALAT SCORING
Scoring adalah proses menipiskan garis lipatan dengan tujuan agar kertas menjadi lebih mudah saat dilipat dan hasil lipatan lebih rapi. Alat yang dapat digunakan untuk proses ini bisa bermacam-macam.
Cutterpen bisa dipakai sebagai alat scoring, tetapi tekanan pada saat scoring harus cukup terukur, sehingga kertas tidak sampai terpotong namun cukup untuk memudahkan pelipatan kertas.
Gambar tengah memperlihatkan modifikasi pena dan paperclip yang juga dapat digunakan untuk proses scoring ini.
Selain itu, pena yang sudah habis tintanya juga dapat dipakai di sini.

ALAT PENGELEMAN


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcpZqBKto8lrEYY75miDgC2pB7OTAP33wKi3_8GpZVRSbnbESX_4Vx_Lrm9Jfu8tJ3UrWXOLRR9vuKfYfa4JOWr_iIq4ZXxKSQ2W9AP3-3bUUROBlrcUr84oasCSvTxlUxk-Hcxw_wLEE/s1600/uhu-all-purpose-adhesive-20ml-2593-p.jpg Pola yang telah dipotong dan dilipat harus ditempelkan, baik itu untuk membentuk part-part kecil, atau untuk menggabungkan part-part kecil menjadi kesatuan bentuk yang utuh.
Lem yang sering digunakan untuk model papercraft adalah jenis lem Fox Stik, Fox lem kayu besar, dan UHU. Untuk mempermudah dan menjaga kerapihan pengeleman, biasanya digunakan bantuan tusuk gigi pada saat mengambil lem untuk dioleskan pada flap (bagian pola yang akan ditempelkan).

Sebaqai referensi, berikut ini diberikan tabel perbandingan karakteristik lem.
Karakteristik
FOX Stik
UHU
Lama pengeringan
Untuk lapisan lem yang tipis, lem Fox Stik akan kering dalam waktu kira-kira 1 menit. Untuk lapisan yang lebih tebal, butuh waktu sampai 40 menit untuk total kering.
Lem UHU lebih cepat kering. Dalam hitungan kurang dari 1 menit, lapisan lem UHU yang agak tebal pun sudah bisa kering.
Daya lekat
Melekat sangat kuat pada kertas bertekstur non-glossy. Pada permukaan glossy, lem ini dapat lepas jika ditarik dengan cukup kuat. Gampang lepas jika digunakan pada mika.
Melekat sangat kuat baik pada permukaan non glossy maupun glossy.
Kekentalan
Tidak terlalu kental, tidak menimbulkan semacam jaring-jaring jika ditarik.
Agak kental, dapat menimbulkan semacam jaring-jaring jika ditarik.
Warna
Sebelum kering lem berwarna putih susu, setelah kering lem berwarna bening.
Lem berwarna bening sebelum dan setelah kering.
Efek pada cetakan tinta di permukaan sebaliknya
Tidak merusak cetakan tinta pada kertas di permukaan sebaliknya, tapi dapat menyebabkan kertas menjadi basah dan lembek jika lem terlalu banyak
Jika terlalu tebal dapat menyebabkan lelehnya cetakan tinta pada kertas di permukaan sebaliknya.

ALAT PENJEPIT

Alat penjepit berupa pinset digunakan untuk membantu memegang pola-pola kecil yang tidak/kurang bisa dipegang dengan jari tangan. Selain itu pinset yang berbentuk lurus panjang juga dapat dipakai pada proses pelipatan dengan cara menjepit kertas sehingga garis lipatan sejajar dengan arah panjang pinset, baru kemudian pinset digerakkan untuk melipat kertas.

2 komentar:

  1. thanks bro atas ulasannya,
    next time bisa nih bro share pola pola pappercraft untuk pemula, saya pemula soalnya......
    mohon bimbingannya....
    sukses bro

    BalasHapus
  2. makasi ye postingann!!! ya lumayan juga buat referensi bikin pappercraft>> heheh

    BalasHapus

 

Blogger templates